Selasa, 20 Agustus 2013

BANYAK HAL TENTANG KOREA

Tentang Korea dan Bahasa Korea

compiled by Kaelpro Korean Course in Bali
dipersembahkan oleh kaelpro kursus dan privat bahasa korea di bali
www.kaelpro.blogspot.com
Telp. 08123610821 atau 03618094646


Biaya Kursus Bahasa Korea
kalau ingin belajar bahasa korea:
bisa dilakukan secara reguler dengan mengajak 5 teman anda biayanya RP. 1.000.000 per orang.

PRIVAT 1 ORANG DI TEMPAT KAMI (anda yang datang ke tempat kami) biayanya 
Rp. 3.600.000/orang

PRIVAT 2 ORANG DI TEMPAT KAMI (anda yang datang ke tempat kami) biayanya Rp. 3.000.000/orang

PRIVAT 1 ORANG  DITEMPAT ANDA (KAMI yang datang ke tempat anda) biayanya Rp. 7.200.000/orang
PRIVAT 2 ORANG  DITEMPAT ANDA (KAMI yang datang ke tempat anda) biayanya Rp. 4.000.000.

Biaya di atas di tambah biaya materi kursus Rp. 100.000 per orang dan biaya sertifikat Rp. 100.000/orang


pertemuan total 24x, 2x seminggu, 90 menit tiap pertemuan.

Materi pembelajaran paket kelas reguler maupun privat di atas sebenarnya sudah meliputi tata bahasa/grammar, percakapan/berbicara, menyimak/listening, membaca/reading, menulis/writing, kosa kata/vocabulary,  yang terintegrasi. Apabila anda ingin lebih menekuni salah satunya atau lebih, berikut adalah paket serta biayanya: 

B. PRIVAT KHUSUS PERCAKAPAN 
######## Rp. 3.600.000

C. PRIVAT KHUSUS TATA BAHASA/GRAMMAR 
######## Rp. 3.600.000

D. PRIVAT KHUSUS MENYIMAK/ LISTENING
######### RP. 3.600.000

E. PRIVAT KHUSUS MEMBACA/READING
######### Rp. 3.600.000

F. PRIVAT KHUSUS MENULIS
#########Rp. 3.600.000

Tulisan ini mencoba menyajikan tentang Korea serta segala pernak-perniknya. Sejarah, Bahasa. Tempat Wisata, Kebudayaan, Penduduk, dan lain-lainya. Untuk alasan kepraktisan dan kemudahan pemahaman Blog ini dikutip, dimodifikasi, disesuaikan serta dirangkum dari sumber-sumber yang relevan yang sengaja kami cantumkan untuk memudahkan pencarian sumber aslinya.


Korea

Sejarah Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun, sampai masa 3 Kerajaan - masa Kerajaan Silla Bersatu - masa Kerajaan Koryo - masa Kerajaan Chosun - masa penjajahan Jepang - pembagian Korea Selatan dan Korea Utara serta masa Republik Korea.
Kini teritorial Korea sampai Semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya, namun panggung sejarah sampai wilayah timur laut Cina.

Mitologi Pendiri Korea, Dangun dan Masa Kerajaan Kojosun
Rakyat Korea dan negara Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun.
Sejarah Berdiri Negara Korea
Mitologi Dangun
Hwanung yang merupakan anak putra dari Tuhan Langit, Hwanin, turun ke bumi untuk baik memimpin dunia bersama Tuhan Angin, Tuhan Awan, dan Tuhan Hujan, kemudian membangun 'kota Tuhan' di gunung Taebaek (yang sekarang ditempati Gunung Myohang di Korea Utara).

Sementara itu, beruang dan harimau berdoa menjadi manusia kepada Hangwung, hingga mendapat jawaban bahwa mereka harus makan mugwort dan bawang putih dan tidak melihat sinar matahari selama 100 hari untuk menjadi manusia. Harimau gagal mengi kutinya, sedangkan beruang sanggup melakukannya, hingga sukses menjadi wanita, yakni Ungnyeo.

Ungnyeo berharap melahirkan anak, maka Hwangung menikah dengan Ungnyeo ini, hingga melahirkan anak laki-laki, bernama 'Dangun'. Dangun Wanggom membangun negara bernama 'Chosun' dan menentukan Pyeongyangsung sebagai ibu kota.

Dangun memimpin negara itu selama seribu 5 ratus tahun, dan hidup selama seribu 908 tahun, kemudian menjadi Tuhan Gunung. (menurut Catatan Samguk Yusa yang dituliskan mengenai berbagai fakta sejarah oleh biksu Iryon pada tahun 1281)

Pemahaman Mitologi Dangun
Proses kelahiran Dangun dijelaskan sebagai proses nenek moyang bangsa Korea untuk menguasai bumi di Semenanjung Korea.

Adanya beberapa Tuhan tersebut mengungkapkan negara ini telah memiliki teknologi maju termasuk di bidang pertanian. Wungnyeo yang diinkarnasi dari beruang tersebut, merupakan sejenis mahluk bumi. Perkawinan Hwanung dan Wungnyeo menunjuk proses bahwa kekuatan yang baru datang dan kekuatan yang ada, yakni mahluk bumi, diharmoniskan, maka membentuk bangsa baru.

Dangun merupakan lambang pemimpin untuk bangsa baru ini. Oleh karena itu, bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'anak Dangun'.

Masa Gojosun (tahun 2333 S.M ? ~ abad ke-2 S.M)
Dangun Wanggom diperkirakan membangun negara di tahun ke-50 sejak raja Yoje di Cina naik tahta, yakni sekitar tahun 2333 sebelum Masehi.

Masa Gojosun dianggap masa pra sejarah. Dengan demikian, mitologi dan sejarah untuk masa itu berdasarkan cacatan kuno di Cina dan bukti ilmu purbakala. Nama Dangun Wanggom menunjuk bahwa masa Gojosun merupakan pujaan terhadap Tuhan dicerminkan pada politik. Masa Gojosun terdiri dari Josun Kuna, Josun Kija, Josun Wiman dan sebagainya, yaitu kekuatan pimpinan dirubah dari Dangun menjadi Kija, Wiman dan sebagainya. Masa Gojosun semakin ditutup setelah Gojosun gagal dalam pertengkaran hegemoni dengan kerajaan Han di abad ke-2 sebelum Masehi.

Masa 3 Kerajaan (abad pertama S.M ~ tahun 668 T.M)
Berbagai suku berkumpul di Semenanjung Korea dan Mancuria, hingga meresmikan 3 kerajaan di abad pertama sebelum Masehi.

3 kerajaan itu adalah Kerajaan Koguryo di bagian utara Semenanjung Korea dan wilayah Mancuria, kerajaan Baekje di bagian barat Semenanjung Korea, dan kerajaan Baekje di bagian timur Semenanjung Korea.

3 kerajaan tersebut berkembang setelah berbagai suku bergabung, namun mereka tetap mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah pewaris Dangun.

Kerajaan Koguryo (37 tahun S.M ~ tahun 668 T.M)
Kerajaan Koguryo didirikan oleh 'raja Jumong(Dongmyong Songwang) di bagian selatan Mancuria. Teritorial kerajaan Koguryo mencakup sebagian Mancuria dan bagian Utara Semenanjung Korea, hingga kerajaan Koguryo tidak bisa dihindari dari pertentangan dengan suku Han di Cina.

Kerajaan Koguryo mengusir segala kekuatan Cina dari Semenanjung Korea setelah mempecundangi tentara Nakrang dan Daebang di Cina yang mapan di Semenanjung Korea di saat kerajaan Gojosun runtuh. Setelah itu, kerajaan Koguryo juga berhasil memukul mundur kerajaan Su di Cina di tahun 598 lalu, hingga muncul sebagai negara kuat di wilayah Asia Timur Laut.

Oleh karena itu, kerajaan Koguryo membuat jaya nama dengan memiliki teritorial yang paling luas dan militer yang paling kuat diantara 3 kerajaan.

Meskipun demikian, kerajaan Koguryo yang kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaraan dengan kerajaan Su, akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu antara kerajaan Shilla dan kerajaan Tang, Cina. Setelah runtuh, kerajaan Koguryo disatukan oleh kerajaan Shilla, namun sebagian para migran yang menerima berbagai suku setelah pindah ke utara, berhasil mendirikan kerajaan Balhae.

Baekje (18 tahun S.M ~ tahun 660 T.M)
Menurut legendanya, dua anak laki-laki dari raja Dongmyong Songwang di kerajaan Koguryo, yaitu Onjo dan Biryu membangun kerajaan Baekje setelah turun ke selatan. Dengan kata lain, kerajaan Baekje didirikan oleh kekuatan migran yang didorong dari kekuatan pimpinan kerajaan Koguryo.

Kerajaan Koguryo dari bagian utara, menghalangi kerajaan Baekje maju, dan melakukan pertukaran dengan berbagai kerajaan di Cina di bagian timur.

Sementara itu, kerajaan Baekje tidak bisa dihindari dari pertengkaran dengan kekuatan Cina di Semenanjung Korea, yaitu pasukan Daebang yang menguasai bagian selatan kerajaan Baekje, serta mengadakan pertempuran yang menyengsarakan dengan kerajaan Shilla di bagian timur yang semakin berkembang.

Meskipun bunga budaya yang mewah berkembang, namun kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaran kerajaan Koguryo, dan Shilla, hingga ditaklukkan oleh pasukan gabungan di tahun 660. Setelah runtuh, banyak migran pindah ke Jepang, hingga menyumbangkan jasa besar untuk membangun negara kuno di Jepang dan menciptakan budaya Jepang.

Shilla (57 tahun S.M ~ 935 T.M / termasuk masa kerajaan Shilla Bersatu)
Dibandingkan kerajaan Koguryo dan Baekje yang aliran Buyeo, kerajaan Shilla berdasarkan cerita pendiri Shilla, Park Hyeokgeose yang lahir dari telur. Dengan kata lain, kerajaan Shilla diciptakan lewat keharmonisan antara para pribumi dan para pendatang yang memiliki peradaban maju.

Kerajaan Shilla termasuk kerajaan Shilla Bersatu, dijuluki 'kerajaan bersejarah selama seribu tahun' yang tetap ada selama 992 tahun. Kerajaan Shilla berlokasi di bagian tenggara semenanjung Korea, jadi sulit menerima peradaban maju. Oleh karena itu, kecepatan perkembangan kerajaan Shilla paling lambat diantara 3 kerajaan. Namun, berkat adanya perkembangan tanpa henti-hentinya, kerajaan Shilla meningkatkan kekuatan nasional di bidang militer dan budaya. Setelah bekerja sama dengan Tang, Cina, kerajaan Shilla meruntuhkan Baekje dan Koguryo secara berturut-turut, hingga berhasil menyatukan 3 kerajaan.

Masa Kerajaan Shilla Bersatu (tahun 668 ~ tahun 935)
Masa kerajaan Shilla Bersatu menunjuk kerajaan Shilla setelah 3 kerajaan bersatu.
Kerajaan Shilla Bersatu yang menganut agama Budha, berhasil mengembangkan budaya yang bercahaya.

Setelah 3 kerajaan bersatu, kerajaan Shilla Bersatu mengusir kekuatan Tang, kemudian menguasai seluruh Semenanjung Korea kecuali sebagian wilayan utara. Di bagian utara, terdapat kerajaan Balhae yang didirikan oleh migran kerajaan Koguryo.

Oleh karena itu, kerajaan Shilla Bersatu meletakkan batu landasan untuk Korea menjadi negara bersatu.

Di akhir masa kerajaan Shilla Bersatu, lapisan pemimpin tenggelam dalam kemewaan dan hiburan, serta melalaikan keadaan negeri, hingga runtuh setelah kerajaan Goryo menyatukannya kembali.

Masa Kerajaan Goryo (tahun 918 ~ tahun 1392)
Wang Kon, raja Taejo membangun kerajaan Goryo dengan menetapkan Song-ak(Kaesong sekarang) sebagai ibu kota. Setelah menyatukan kerajaan Shilla di tahun 935 dan meruntuhkan kerajaan Pasca Baekje di tahun 936, kerajaan Goryo berhasil menyatukannya kembali. Kerajaan Goryo memuja agama Budaha dan memperluas teritorial berdasarkan ‘kebijakan untuk maju ke utara'.

Namun, di masa akhir kerajaan Goryo, istana kerajaan dikuasai akibat penyerangan Monggol. Namun, kerajaan Goryo memulihkan kekuatan nasional dalam situasi kekacauan di masa pergantian kekuatan Won-Ming di Cina. Setelah itu, kerajaan Goryo menyerahkan tahta kepada jendral Lee Sung-gye setelah kekuatan kesatria semakin tinggi. Kerajaan Goryo berlanjut selama 474 tahun oleh 34 orang raja.

Masa Kerajaan Chosun (tahun 1392 ~ tahun 1910)
Kerajaan Chosun diresmikan oleh kekuatan kesatria baru termasuk Lee Sung-gye bersama keturunan bangsawan baru berdasarkan Konfusianisme. Pergantian istana tersebut tidak dilakukan oleh kekuatan senjata, tetapi turun tahta, hingga disebut 'Reformasi Yeoksung'. Meskipun raja mempunyai kekuatan yang mutlak, namun dikendalikan oleh golongan bangsawan yang dilengkapi Konfusianisme, hingga bersifat istimewa.

Di masa kerajaan Chosun, budaya dan ilmu pengetahuan sangat berjaya, misalnya huruf Korea, Hangeul diciptakan, dan alat pengukur curah hujan, dikembangkan. Namun, kerajaan Chosun menjadi panutan dan penuh ketekunan pada ideologi yang terlalu fanatik, jadi masyarakat menjadi tidak aktif.

Setelah memasuki masa modern, kerajaan Chosun yang tidak bisa mengikuti perubahaan dunia di masa modern, dan menjadi korban dalam pertengakaran diantara negara-negara maju, hingga akhirnya tidak bisa dihindari dari penjajahan Jepang di tahun 1910 lalu.

Masa Penjajahan Jepang (tahun 1910 ~ tahun 1945)
Setelah Jepang membangun Pemerintah Penjajahan Jepang di Korea, Jepang merampas masyarakat Korea serta melarang memakai bahasa Korea dan nama Korea dalam rangka mengasimilasikan masyarakat Korea dengan masyarakat Jepang.

Saat itu Pasukan Kemerdekaan yang bertempat di Cina dan Rusia, terus-menerus berjuang, bahkan Pemerintah Korea Sementara diresmikan di Cina, hingga memimpin gerakan kemerdekaan.

Gerakan Kemerdekaan 1 Maret yang dilaksanakan di seluruh Korea pada tahun 1919, terkenal sebagai gerakan tanpa senjata terhadap tentara dan polisi Jepang yang bersenjata.

Setelah pasukan Jepang pulang ke Jepang seusai Perang Dunia ke-2 di tahun 1945, masa penjajahan Jepang selesai.

Masa Modern
Setelah Korea merdeka di tahun 1945, pasukan Amerika Serikat dan pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di bagian selatan dan di bagian utara semenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea ditaburkan.

Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir pemerintahan baru berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun 1947 lalu.

Sementara itu, di Korea Utara, atas dukungan Uni Soviet, lahir pemerintah berdasarkan komunisme.

Akibat penyerangan oleh Korea Utara, Korea mengalami perang mulai tahun 1950 hingga tahun 1953. Keikutsertaan pasukan PBB dan pasukan Cina, mencapai perjanjian gencatan senjata dan pembagian semenanjung Korea terus berlangsung hingga sekarang.

Setelah itu, Korea Selatan melewati masa kekacauan di tahun 1960-an, mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an dan memperoleh demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir tahun 1980-an. Serasi dengan itu, terlepas dari masa perang dingin, Korea Selatan dan Korea Utara mengakui ideologinya masing-masing dan membuka ufuk baru masa perdamaian, rekonsiliasi dan hubungan kerjasama antar Korea. 





Ras / Etnis
Penduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.

Statistika Penduduk
Jumlah penduduk Korea Selatan jauh lebih banyak dibandingkan Korea Utara karena perbedaan luas yang cukup besar. Jumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 jiwa (menurut statistika 2002) sedangkan jumlah penduduk Korea Utara adalah 22.224.195 jiwa (menurut statistika 2002). Hal ini menyebabkan perbedaan kebijakan penduduk di negara tersebut. Di Korea Utara, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki keluarga yang cukup besar (lebih kurang tiga orang anak tiap keluarga) sedangkan di Korea Selatan setiap keluarga diharus maksimal memiliki satu anak. Jumlah anak yang berlebihan di Korea Selatan akan dikenakan pajak yang sangat tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk Korea per tahun pada saat ini adalah 0,6% dan diperkirakan akan turun menjadi 0,06% pada tahun 2020.

Mata Pencaharian Penduduk
Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Mata Pencaharian “Primer” (hijau) sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencaharian yang paling tidak popular.
Mata Pencaharian “Sekunder” (Merah) sepeti pertambangan dan manufaktur pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit.
Mata Pencaharian “Tersier” (Biru) seperti pelayanan dan jasa pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea .

Hasil-Hasil Produksi Korea

Dari bidang agrikultur (total produksi tahun 2001)
1. Beras (5.515.000 ton)
2. Gandum (272.000 ton)
3. Kacang Kedelai (140.000 ton)
4. Kentang (205.000 ton)


Dari bidang peternakan (total produksi tahun 2001)
1. Sapi (untuk daging) (1.406.000 ekor)
2. Sapi (untuk susu) (548.000 ekor)
3. Ayam (102.393.000 ekor)
4. Babi (8.720.000 ekor)

Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.
Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.
Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Impor Utama, antara lain bahan bakar. 
http://www.angelfire.com/gundam/sartohalim/penduduk.htm





Huruf Korea
by kaelpro Privat and Regular Course
www.kaelpro.blogspot.com


Alphabet Korea yang disebut “Hangeul/Hangul” diperkenalkan di masa Raja Sejong Agung dan selesai sekitar 1444. Sebelum itu, karakter (huruf) Cina digunakan sebagai bahasa tulis. Kemudian, raja Sejong ingin memiliki script sendiri yang mudah dipelajari oleh siapa saja – bahkan rakyat jelata. Setelah penciptaannya, Hangul dikatakan cukup mudah untuk dipelajari. Hangul sejak pertama kali diperkenalkan, itu telah melewati banyak tahap perbaikan. Setelah Korea mengalami reformasi besar selama penjajahan Jepang di awal 1900-an, banyak menghapus dan mengubah beberapa aturan pada huruf lama sehingga menjadi huruf Hangul seperti yang digunakan sekarang.

Mempelajari huruf Korea (Aphabet Korea) atau yang biasa disebut dengan “Hangul” ini sangat mudah bila dibandingkan dengan belajar huruf Hanzi China atau huruf Kanji/Romaji-nya Jepang. Kalau belajar huruf Hanzi/Kanji (Romaji) butuh waktu yang lama, dan perlu ketekunan yang ekstra untuk mempelajarinya. Ini berbeda kalau kita belajar huruf Korea, karena untuk bisa mengenal huruf-huruf Korea kita hanya memerlukan waktu beberapa jam sampai beberapa hari saja.

Huruf /aphabet Korea (Hangul) itu relative mudah dipelajari karena :
1.  Alphabet Korea jumlah hurufnya hanya mempunyai 24 huruf dasar (14 huruf konsonan dan 10 vokal), dan beberapa huruf “kombinasi” yang berasal dari gabungan huruf-huruf dasar yaitu : ㄱ ㄷ, ㅂ, ㅅ, dan ㅈ.

2. Alphabet Korea dalam penyusunannya memakai sistem Sillabic. Untuk membentuk sebuah suku kata atau blok itu tersusun dari 2 atau 3 huruf dan disusun dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah, tergantung huruf-huruf apa yang disusun. Bagi orang yang masih belajar, tips agar tidak bingung, kita bisa singkapi dengan melihat dan mengira-ngira tepat tidaknya peletakan huruf-hurufnya. Jika dipandang terasa kurang enak, kita akan tahu bahwa susunannya itu salah dan sebaliknya. Jika itu dibiasakan maka lama-lama akan cepat hafal bagaimana menyusun menjadi sebuah kata atau blok secara benar.

3. Huruf-huruf Korea bila digabung dengan huruf satu dengan huruf yang lainnya untuk membentuk sebuah kata, tidak terjadi perubahan bentuk.

4.  Memang, melafalkan bahasa Korea jika diromanizasi ke bahasa Inggris agak sulit karena aksen/pengucapan antara keduanya berbeda. (Suara bahasa Inggris dan suara bahasa Korea tidak sama). Jika ingin belajar bahasa Korea sebaiknya tidak menggunakan romanisasi (alih bahasa) ke dalam bahasa Inggris. Tidak ada suara F, V, dan Z di bahasa Korea. Bahasa Korea jelas tidak berisi semua suara dari bahasa Inggris, begitu sebaliknya, bahasa Inggris tidak berisi semua suara dari bahasa Korea. Oleh karena itu, abjad Inggris kurang akurat mewakili suara Korea. Tapi walaupun begitu,  setiap kita jumpai huruf hangul yang diromanisasikan hampir pasti menggunakan romanisasi ke bahasa Inggris, karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang paling banyak digunakan untuk komunikasi antar negara.

Jika seseorang ingin belajar bahasa Inggris, orang harus belajar abjad Inggris dan suaranya. Dan sebaliknya, jika seseorang ingin belajar bahasa Korea, orang harus belajar alfabet Korea dan suaranya. Tapi kita beruntung sekali, karena pelafalan bahasa Korea akan lebih mudah bila diromanizasi ke bahasa Indonesia atau bahasa Jawa, karena ada persamaan pengucapan/aksen. Misalnya, pengucapan huruf “o” dalam bahasa Jawa : Loro (artinya dua) dan Loro (artinya sakit). Atau kata Roso (artinya Kuat) dan Roso (artinya Rasa). Karena ada persamaan aksen, orang Korea-pun akan faseh melafalkan kata-kata itu.
Begitu halnya jika mengucapkan huruf Hangul misalnya “a, i, u, e, o”kalau diucapkan ke dalam bahasa Indonesia bacanya sama yaitu “a, i, u, e, o”. Tapi kalau diucapkan ke bahasa Inggris ucapannya menjadi“e, ai, yu, i, o”. Ini yang menyebabkan jika diromanisasikan ke bahasa Inggris menjadi agak membingungkan bagi yang belum terbiasa.

Sumber:http://learnkoreantogether.wordpress.com


TEMPAT WISATA TERKENAL DI KOREA
1. Nami Island

Para pencinta drama korea Winter Sonata, direkomendasikan untuk datang ke Nami Island. Pulau yang berada di wilayah Chuncheon, Gangwon-do. Jika tidak ingin kesulitan untuk sampai di pulau tersebut ada kendaraan yang berupa bus yang bertolak dari Insadong, Seoul, pada pukul setengah sepuluh pagi dan kembali pukul empat sore. Harga karcis bus tersebut untuk pulang pergi berkisar 15 ribu Won atau sekitar 120 ribu rupiah.Untuk masuk ke pulau Nami, Para wisatawan harus membeli karcis dengan harga 10 ribu Won. Akan tetapi untuk wisatawan mancanegara akan mendapatkan potongan harga 2 ribu menjadi 8 ribu Won atau berkisar 64ribu rupiah.
Di pulau Nami, Kita bisa menyaksikan secara langsung di mana saja Choi Ji-woo dan Bae Yong Joon, dua pemain utama pada drama Winter Sonata, saling jatuh cinta. Misal pada hutan tempat mereka berjalan-jalan. Pemandangan di tempat ini memang sungguh romantis.

2. GyeongGi-Do

Daejanggeum Theme Park berlokasi di kawasan GyeongGi-Do dan menjadi theme park pertama kali yang didirikan untuk sebuah serial drama. Para fans setia drama Jewel in the Palace diwajibkan berkunjung ke tempat ini.
Di Daerah tujuan wisata ini, para wisatawan dapat mengambil gambar di beberapa tempat syuting Jewel in The Palace, mencoba makanan khas kerajaan dan melihat hiasan-hiasan syuting. Para wisatawan pun bisa bergaya dengan atribut kerajaan.
Harga karcis masuk tempat ini adalah 5 ribu Won (dewasa). Untuk sampai ke Daejanggeum Theme Park, Anda bisa menggunakan subway line satu dari stasiun Yangju dan berhenti di MBC Yangjoo Culture Valley.


3. Lotte World

Para fans serial drama Meteor Garden versi Korea yaitu ‘Boys Before Flowers’ (BBF). Pertokoan pusat perbelanjaan dan wisata terbesar di Ibukota Korea Selatan ini menjadi salah satu tempat syuting serial yang diperankan oleh Lee Min Ho itu.
Syuting BBF bersetting di Lotte Hotel World. Di sana menjadi lokasi syuting ketika Ji-Hoo (Kim Hyun-Joong) membuat perayaan selamat datang untuk sang buah hati, Min Seo-hyeon.
Selain bisa melihat tempat syuting serial favorit, di lokasi ini Anda pun bisa berbelanja. Ada juga central hiburan khas Disneyland pada tempat tersebut. Lokasi ice skating yang berada di Lotte World juga termasuk salah satu tempat syuting serial drama ‘Stairway to Heaven’. Untuk sampai Lotte World, Anda bisa mempergunakan subway line dua dan berhenti di stasiun Jamsil.


4. N Seoul Tower

N Seoul Tower berlokasi di atas Gunung Namsan, Seoul. Ada 2 serial ternama yang tempat syutingnya di N Seoul Tower yaitu Boys Before Flowers dan Princess Hours. Pada menara yang didirikan pada tahun 1969 tersebut, para wisatawan dapat menyaksikan tempat syuting saat Gu Jun-pyo (Lee Min Ho) menunggu Jan-di. Pada waktu itu Jun-pyo memadu kasih dengan Jan-di namun akhirnya terperangkap di gondola dalam perjalanan ke N Seoul Tower.
Namun untuk serial drama Princess Hours, di sini terdapat Teddy Bear Museum. Museum tersebut menjadi tempat syuting adegan Chae-gyeong berjalan bersama orang tua sang calon raja Lee Shin.
Jika berkeinginan berkunjung ke Teddy Bear Museum saja, Anda diharuskan membeli karcis 8 ribu Won. Tetapi jika ingin masuk ke N Seoul Tower, harga karcis adalah 14 ribu Won. Untuk sampai di tempat tersebut ada beberapa cara, pertama dengan berkendara menggunakan Seoul City Tour Bus yang beroperasi setiap 30 menit. Kedua dengan menggunakan sub way dari line tiga atau empat dan berhenti di stasiun Chungmuro. Setelah itu Anda dapat keluar menuju no. 2 dan naik menggunakan Namsan Shuttle Bus yang berada di depan Daehan cinema.
Anda juga dapat menggunakan cable car untuk sampai di N Seoul Tower. Untuk menggunakan cable car, Anda dapat naik subway line empat dan berhenti di Myeongdong exit 3. Lalu berjalan ke Hotel Pacific dalam kurun waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai ke stasiun cable car.


5. Myeongdong

Myeongdong adalah tempat favorit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Seoul. Di lokasi ini ada beberapa pusat perbelanjaan mulai dari merk lokal sampai merk internasional seperti H&M, GAP dan Uniqlo. Kios kosmetik Korea yang ternama seperti Etude dan Face Shop juga bisa ditemukan di sini. Beberapa jenis restoran fast food internasional seperti McDonald dan KFC juga bisa anda temukan di Myeongdong.
Di Myeongdong Kita dapat melihat tempat syuting dua serial drama yaitu Princess Hours dan Boys Before Flowers. Untuk Princess Hours, di tempat inilah Lee Shin dan Chae-gyeong berciuman. Untuk Boys Before Flowers, ada sebuah tempat makan yang dijadikan tempat syuting di sini yaitu The Farmer’s Table. Myeongdong dapat dicapai dengan subway line 4 warna biru dan berhenti di Stasiun Myengdong.


6. Dongdaemun Shopping Complex

Lokasi selanjutnya ini sudah ternama ke seluruh penjuru Asia sebagai central grosir barang Korea. Tempat ini dapat dengan mudah dicapai dengan menggunakan subway line 4 warna biru turun dari stasiun Dongdaemun. Tempat ini adalah kompleks terbesar dengan lebih dari 30.000 pertokoan dan hebatnya semua buka hampir 24 Jam. Anda tidak perlu merasa takut karena kita bisa membeli satuan tidak perlu membeli secara grosir.


7. Namdaemun Market

Sebagai pasar paling besar dan paling tua di Seoul, Namdaemun adalah kombinasi dari pasar tradisional dan modern. Pedagang asongan di jalan menjual barang-barang khas Korea sementara di kanan-kiri banyak penjual barang modern. Yang dijual sangat bervariasi mulai dari barang fashion, perkakas rumah tangga sampai dengan aksesori.
Namdaemun bertempat dekat dengan Myeongdong, jadi untuk menuju ke sana Anda bisa naik subway biru line 4 atau subway hijau line 2 dari stasiun Euljiro.


8. Insadong

Di lokasi inilah tempat yang pas untuk mencari aksesoris kerajinan khas Korea, mulai dari Hanbok (baju khas Korea) sampai dengan Hanji (tulisan tradisional Korea). Di pasar Insadong terdapat keramik, teh hijau ala Korea dan beberapa jenis produk khas lainnya.
Nuansa tradisional sangat terasa di sepanjang jalan kurang lebih tujuh ratus meter ini. Perpaduan antara kafe dan toko di lokasi ini sedikit akan mengingatkan kita akan jalan Seminyak di Bali. Untuk menuju ke sini tinggal menggunakan subway line 3 berwarna orange dan berhenti di stasiun Anguk.


9. Changdeokgung

Istana Changdeok ialah istana Dinasti Joseon di Seoul. Changdeokgung berarti “Istana Kebajikan Gemilang.Hingga saat ini, Istana ini dikagumi karena mewarisi beberapa elemen arsitektur jaman 3 Kerajaan yang harmonis dengan alam sekitar. Metode tersebut tidak ditemukan dalam pendirian Istana Gyeongbok. Bersama Benteng Hwaseong, Istana Changdeok ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1997.


10. Jeju Island

Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan. Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu,bebatuan, wanita dan angin]. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaanyang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea.

TARIAN TRADISIONAL KOREA